CPU hanya dapat menyimpan data dan instruksi diregister yang ukurannya kecil, sehingga tidak dapat menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk keseluruhan proses dari program. Untuk mengatasi hal ini, maka dialat pemroses dilengkapi dengan simpanan yang kapasitasnya lebih besar, yaitu main memory atau internal memory atau internal storage atau primary storage atau temprorary storage atau immediate storage.
Main memory dapat dibayangkan sebagai sekumpulan kotak-kotak yang masing-masing kotak dapat mnyimpan suatu penggal informasi baik berupa data maupun instruksi. Tiap-tiap lokasi dari kotak ditunjuk oleh suatu alamat (address). Alamat memori merupakan suatu nomor yang menunjukan lokasi tertentu dari kotak memori.
Ukuran dari main memory ditunjukkan oleh satuan Kilo Byte (KB) yaitu 1024 byte, Mega Byte (MB) yaitu 1024 KB, Maupun Giga Byte (GB) yaitu 1024 MB. Umumnya 1 byte mmory terdiri dari dari 8 bit (binary digit). Tiap-tiap bit diwakili oleh 1 digit atau 0. Kombinasi dari bit dalam 1 byte tersebut membentuk suatu kode yang mewakili isi dari lokasi memori. Kode yang dipergunakan untuk mewakili tergantung dari komputer yang dipergunakan, dapat berbentuk sistem kode BDC, sistem kode EBCDIC atau sistem kode SBCDIC, sistem kode EBCDIC atau sistem kode ASCII.
Misalnya suatu komputer mempunyai kapasitas memori sebesar 256 KB atau 262144 byte, yang berarti mempunyai 262144 lokasi memori. Alamat dari memori ini adalah bernomor 000000 sampai dengan 262143. Bila nilai data karakter “A” disimpan di alamat 000005 pada memori dan sistem kode yang dipergunakan untuk mewakili karakter adalah kode ASCII 8 bit maka isi dari lokasi tersebut adalah 01000001 (bilangan binari 01000001 dalam sistem kode ASCII 8 bit menunjukan karakter “A”).
Main memory / internal memori terdiri dari RAM dan ROM
I. RAM
Semua data dan program yang dimasukkan lewat alat input akan tersimpan terlebih dahulu di main memory, khususnya di RAM (Random Access Memory). RAM merupakan memori yang dapat dimasup (diakses) yaitu dapat diisi dan diambil isinya oleh programer.
Struktur dari RAM dibagi menjadi 4 bagian yaitu sebagai berikut :
1. Input storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan lewat alat input.
2. Program storage, digunakan untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diproses.
3. Working storage, digunakan untuk menyimpan data yang diolah dan hasil dari pengolahan.
4. Output storage, digunkan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output.
Input yang dimasukkan lewat alat input, pertama kali ditampung terlebih dahulu di input storage, bila input tersebut berbentuk program, maka dipindahkan ke program storage dan bila berbentuk data, akan dipindahkan ke working storage dan hasil yang akan ditampilkan ke alat output dipindahkan ke output storage.
RAM mempunyai kemampuan untuk melakukan pengecekan dari data yang disimpannya, yang disebut dengan istilah parity check. Bila data hilang atau rusak, dapat diketahui dari sebuah bit tanbahan yang disebut dengan parity bit atau check bit.
Misalnya 1 byte memory di RAM terdiri dari 8 bit sebagai parity bit digunakan sebuah bit tambahan sehingga manjadi 9 bit.
Ada 2 macam cara yang dilakukan oleh parity check yaitu pengecekan pariti genap (even parity check) dan pengecekan pariti ganjil (odd parity check). Even parity check menunjukkan jumlah 1 bit untuk iap-tiap bit dalam 1 byte beserta parity bit harus berjumlah genap (even), kalau berjumlah ganjil, berarti ada kerusakan data. Misalnya karakter “C” dalam sistem kode ASCII 8 bit berbentuk:
Dengan cara even parity check, pada waktu data ini direkam, parity bit diisi bit 1 supaya jumlah bit 1 bernilai genap sebagai berikut :
Pada waktu data tersebut diambil untuk dipergunakan, maka akan dilakukan pengecekan terhadap bit-bitnya. Kalau ada kerusakan bit, misalnya salah satu bit terganti dari 1 menjadi bit 0 atau dari bit 0 menjadi bit 1, maka jumlah bit 1 dalam 1 byte tersebut tidak akan berjumlah genap dan akan terdeteksi oleh CPU.
Odd parity check menunjukkan jumlah bit 1 untuk tiap-tiap bit dalam 1 byte beserta parity bit harus berjumlah ganjil (odd), kalau berjumlah genap berarti ada kerusakan data. Misalnya karakter “C” dalam sistem kode ASCII 8 bit tersebut dengan cara odd parity check seharusnya terekam sebagai berikut :
Kalau jumlah bit 1 dalam 1 byte tersebut tidak berjumlah ganjil berarti ada kesalahan data.
II. ROM
ROM (Read Only Memory), dari namanya memori ini hanya dapat dibaca saja, programmer tidak bisa mengisi sesuatu ke dalam ROM. Isi ROM sudah diisi oleh pabrik pembuatnya, Berupa sistem operasi (Operating sistem) yang terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem komputer, seperti misalnya program untuk mengatur penampilan karakter dilayar, pengisian tombol kunci keyboard untuk keperluan kontrol tertentu dan bootstrap program. Beberapa komputer misalnya komputer mikro Apple dan IBM PC, ROM juga diisi dengan program interpreter BASIC.
Bootstap program diperlukan pada waktu pertama kali sistem komputer diaktifkan , yang proses ini disebut dengan istilah booting dapat berupa cold booting dan warm booting.
a. Cold booting merupakan proses mengaktifkan sistem komputer pertama kali untuk mengambil bootstrap program dari keadaan listrik komputer mati (off) dengan cara menghidupkannya.
b. Warm booting merupakan proses mengaktifkan sistem komputer pertama kali untuk mengambil bootstrap program dari keadaan listrik komputer hidup (on) dengan cara menekan beberapa tombol tertentu di keyboard (di komputer IBM PC dengan cara meneka secara bersamaan tombol Ctrl-Alt-Del).Warm booting dilakukan apabila sistem komputer macet, daripada harus mematikan aliran listrik kompuer dan menghidupkannya kembali lebih lama dan membuata komputer cepat rusak, lebih baik dilakukan warm booting.
Instruksi-instruksi yang tersimpan dalam ROM disebut dengan microinstructions atau microkode atau disebut juga dengan fireware karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya. ROM itu sendiri adalah hardware sedang microinstruction adalah software.
Isi dari ROM tidak boleh hilang atau rusak, bila terjadi demikian, maka sistem komputer tidak akan bisa berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, pabrik komputer merancang ROM sedemikianrupa sehingga hanya bbisa dibasa saja, tidak dapat diisi oleh programmer supaya tidak terganti oleh isi yang lain yang dapat menyebabkan isi ROM rusak. Selain itu ROM sifatnya adalah non volatile, supaya isinya tidak hilang bila listrik komputer dimatikan.
Dalam kasus yang lain, memungkinkan untuk merubah isi dari ROM yaitu dengan cara memprogram kembali instruksi-instruksi yang ada di dalam ROM tersebut. ROM yang bisa dipergunakan berbentuk chip yang ditempatkan pada rumahnya yang mempunyai jendela diatasnya. ROM yang dapat diprogram kembali adalah
a. PROM (Programmable Read Only Memory), yang dapat diprogram sekali saja oleh programmer yang selanjutnya tidak dapat diubah kembali.
b. EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) atau RPROM (Reprogrammable Read Only Memory) yang dapat dihapus dengan sina ultra violet (dapat juga dijemur disinar matahari) serta dapat diprogram kembali berulang-ulang.
c. EEPROM (Electrically Programmable Read Only Memory) dapat dihapus secara elektonik dan dapat diprogram kembali.
Mantap...postingannya
ReplyDelete