15 January 2011

Sejarah Teleskop

A.   Sejarah Teleskop

Seperti mikroskop, teleskop juga ditemukan di Belanda, tetapi penemuannya setelah mikroskop. Pada tahun 1608, segera setelah penemuan mikroskop, Hans Lippershy dari Middleburg seorang pembuat lensa tanpa sengaja menemukan teleskop untuk mengamati objek yang jauh agar terlihat dekat. Dunia astronomi diungkapkan kepada manusia melalui Galileo Galilea pada tahun 1609. Planet dengan pengamatan mata melalui teleskop Galileo tidak lagi menjadi objek yang asing di angkasa tetapi berupa objek berbentuk bola yang keberadaannya sudah pasti. Empat bulan yang paling besar dari Yupiter dan cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo.
Dua lensa refraksi yang disusun antar objek dan mata penonton membentuk teropong Galileo.Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Sir Issac Newton menemukan teleskop refleksi cermin, suatu versi yang lebih canggih dari teropong Galileo dengan menggunakan suatu cermin cekung untuk merefleksikan gambaran yang dipandang ke dalam piringan datar atau lensa mata, teleskop refleksi mampu memisahkan objek yang tidak jelas atau menjauhkan jarak objek yang berdekatan. Pada tahun 1781, William Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki (12,91 m) untuk menemukan planet Uranus.
Karl Gothe Jansky, seorang eksponen radio astronomi adalah orang pertama yang menemukan gelombang radio yang keluar dari bintang dan galaksi yang jauh. Pada tahun 1957, di tepi sungai Jodnel di Inggris dibangun teropong permanen utama untuk pertama kalinya.    

B.   Pengertian dan Jenis Teleskop
Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan jelas misalnya untuk mengamati bintang dan benda-benda langit.
Oleh sebab itu, teleskop dibedakan menjadi 3jenis utama teleskop yaitu :
  1. Teropong bias
Teropong bias terdiri dari beberapa buah lensa, yang termasuk teropong ini adalah :
    1. Teropong bintang
    2. Teropong bumi
    3. Teropong panggung (teropong Galileo)
    4. Teropong prisma
    5. Teropong periskop
  1. Teropong pantul
Teropong ini terdiri dari beberapa buah cermin dan lensa.
  1. Teleskop radio (teleskop radar)
1.      Teropong Bias
a.      Teropong  bintang
Teropong bintang yaitu alat untuk mengamati benda-benda angkasa pada dasarnya teropong ini terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu :
1)      Lensa yang ditujukan kepada benda-benda angkasa disebut lensa objektif.
2)      Lensa yang ditempatkan didekat mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Jarak titik api lensa objektif lebih besar dari jarak titik api lensa okuler

Karena benda yang sangat jauh, maka berkas sinar yang melewati lensa objektif :
o   Sejati
o   Terbalik
o   Diperkecil dan terletak di titik api
Bayangan tersebut merupakan benda bagi lensa okuler. Benda yang diamati berada di tempat jauh tak terhingga ini berarti :

Diagram sinar pembentukan bayangan seperti pada gambar 1.2, benda-benda yang diamati sangat jauh sehingga sinar–sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang (T) dan bagian bawah bintang (B) membentuk bayangan nyata dan terbalik B1T1 dibidang fokus lensa objektif. Selanjutnya B1T1 dilihat oleh lensa okuler sebagai benda.
Kedudukan lensa okuler dapat diatur sedemikian rupa (digerakkan maju mundur) agar benda tadi berada di titik api lensa okuler atau fob dan fok berimpit. Dengan demikian akan terbentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar, ditempat jauh yang tak terhingga sehingga mata pengamat tidak perlu berakomodasi, sehingga tidak cepat melelahkan. Dengan demikian, panjang teropong atau jarak kedua lensa adalah d.
 Pembesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh teropong bintang adalah
 Gambar 1.1 Teropong bintang


Gambar 1.2 Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bintang


b.      Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas.
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1)      Lensa objektif
2)      Lensa pembalik
3)      Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tanpa memperbesarnya.


Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar. Pada diagram terlihat bahwa teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi mempunyai panjang (d) sebesar :


Hal ini menyebabkan teropong bumi menjadi tidak praktis karena terlalu panjang. Perbesaran bayangan (M) yang dihasilkan oleh teropong bumi sebesar :


Diagram sinar teropong bumi ditunjukkan pada Gambar 2.1. Benda yang diamati lensa objektif dianggap cukup jauh sehingga sinar-sinar yang datang ke lensa objektif sejajar. Sinar sejajar ini membentuk bayangan terbalik I1 tetap di titik fokus objektif Fob. Bayangan terbalik I1 jatuh tepat di 2Fp  lensa pembalik sehingga oleh lensa pembalik dihasilkan bayangan I2 harus diletakkan di titk fokus lensa kuler Fok. Tampak bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tegak terhadap arah benda semula.
Gambar 2.1 Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi

  1. Teropong panggung
Teropong panggung disebut juga teropong Galileo sesuai dengan nama penemunya teropong ini merupakan teropong bumi, berukuran pendek karena hanya terdiri dari dua buah lensa yaitu :
1)      Lensa cembung berfungsi sebagai lensa objektif.
2)      Lensa cekung berfungsi sebagai lensa okuler dan sekaligus berfugsi sebagai lensa pembalik.
Diagram sinar teropong panggung ditunjukkan pada Gambar 3.1. Sinar-sinar sejajar yang datang pada lensa objektif akan membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif. Bayangan X merupakan bayangan maya bagi lensa okuler. Untuk mata tidak berakomodasi, benda maya X tepat pada titik fokus lensa okuler. Akhirnya sinar-sinar sejajar ke luar dari lensa okuler menuju mata, dan menghsailkan bayangan tegak di titik yang sangat jauh (tak terhingga) sehingga mata tidak cepat lelah.
Gambar 3.1 Diagram sinar teropong panggung atau teropong Galileo


Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler (d) tetap dirumuskan oleh persamaan :

Dengan fok adalah jarak fokus lensa okuler yang harus dimasukkan dengan tanda negatif. Perbesaran teropong adalah :
 
       Sifat bayangan yang terlihat adalah maya, tegak, diperbesar.

  1. Teropong prisma (teropong binokuler)
Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi bayangannya tidak terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan tetopong bintang tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan byangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain.
Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler, karena pengamat dapat melihat dengan 2 mata, maka kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai bayangan 3 dimensi (stereokopis).
 Gambar 4.1 Teropong prisma

1.      Teropong Pantul
 Teropong pantul berupa tabung yang didalamnya terdapat cermin cekung dan cermin datar sebagai reflektor atau pemantul dan sebuah lensa cembung sebagai okuler dan yang berfungsi sebagai objektif yaitu cermin cekung.
Diagram sinar teropong pantul ditunjukkan pada Gambar 5.2. Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan tetapi, sebelum cahaya dikumpulkan di titik fokus F cermin cekung, cahaya dipantulkan dahulu oleh cermin datar menuju ke lensa okuler (lensa cembung).
 Gambar 5.1 Teropong pantul

 Gambar 5.2 Diagram sinar teropong pantul astronomi

Mengapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa objektif ?
1)      Cermin lebih mudah dibuat dan lebih murah daripada lensa.
2)      Cermin tidak mengalami tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3)      Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Berdasarkan ketiga alasan tersebut, penggunaan cermin sebagai objektif pada teropong pantul lebih disukai daripada lensa. Dalam kenyataannya teropong astronomi terbesar adalah teropong pantul berdiameter 5 m di Mount Palomar, USA. Teropong ini dirancang oleh George Elleny Hale tahun 1928 dan baru selesai dibuat pada tahun 1934. Teropong pantul lebih bersifat sebagai alat pemotret daripada sebagai teropong pandang langsung.

14 January 2011

Pengertian Periskop

Periskop adalah alat optik yang dipasang pada kapal selam. Periskop digunakan untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang menyelam. Periskop yang sederhana terdiri atas lensa objektif, 2 buah prisma siku-siku dan lensa okuler.

  Diagram sinar periskop

Berkas sinar yang berasal dari sebuah kapal, setelah menembus lensa objektf L1 dipantulkan sempurna oleh prisma-prisma siku-siku sama kaki P1 dan P2. Berkas sinar ini akhirnya menembus lensa okuler L2 masuk ke mata pengamat.

Penemuan Almanak

Contoh Almanak

Almanak atau buku refensi  tahunan hari ini adalah suatu campuran yang unik dari beberapa obat raakyat,prediksi dan tabel astrologi, pengajaran moral, ramalan, palmistri, perkatan populer dan saran bertani secara praktis. Almanak juga berisi detil yang lengkap dari semua festival atau peraayan cina, suatu penanggalan lengkap dengan arti dari setiap hari diterangkan, detil astronomi, nasihat atas etika dan suatu pengucapan kata-kata panduan ke Bahasa Inggris. Di Cina, almanak disebut T’ung Shu (“Book of Myriad Things” atau “Buku tentang Berbagai Hal)

Tradisi menceritakan bahwa T’ung Shu diproduksi di Negeri Cina pada 2256 SM (Sebelum Masehi). Mungkin,T’ung Shu adalah salah satu dari buku pertama yang dicetak oleh mesin cetak blok yang ditemukan pada abad VII M.

T’ung Shu mula-mula disiapkan sebagai penanggalan untuk Kaisar Yao, dan telah dihormati sebagai tanda dari kekuasaan kaisar.Di Kerajaan Cina, otoritas penguasa diperkuat oleh kemampuan dari astrolog pengadilannya untuk menghasilkan suatu penanggalan yang akurat. Dengan penggambaran kesimpulan gerhana dan waktu panen yang baik,kaisar bisa menunjukkan bahwa ia berkuasa di dalam lapisan-lapisan langit dan musim.

Astrolog Taois,Budhis dan Muslim selama berabad-abad memperbarui almanak.Misionaris Jesuit di Negeri Cina,antara 1629 dan 1687 jadi bertanggung jawab untuk almanak.Jesuit adalah serikat agama Katolik yeng didirikan oleh Santo Ignatius Loyola pada 1534.Dengan bantuan alat-alat astronomi yang lebih canggih dibanding yang dimiliki orang Cina, mereka memperbaiki penanggalan Cina seperti diterbitkan  dalam almanak dan dibawanya  ke dalam deretan dengan praktek barat.Tanggal Tahun Baru Cina masih disusun dengan metode yang ditetapkan Jesuit.

Saat ini juga, almanak diproduksi oleh Masyarakat Cina di Taiwan dan Asia Tenggara. Almanak terutama sekali populer di Hong Kong,di sini gubernur suatu salinan yang baru pada setiap Tahun Baru. dan almanak yang lama dengan resmi dibakar.Meskipun dipandang ironis, setelah pengambil-alihan oleh Komunis pada 1949, almanak tetap telah ditindas di Negeri Cina tanah daratan tetapi almanak tetap menjadi daya tarik bagi semua orang di seluruh dunia.
 sumber: 101 KREASI DAN TEMUAN BARU ( Roopan Gosain ) 

Penemuan Pesawat Terbang

 

Pesawat terbang tak berawak  pertama kali diuji dengan sukses oleh Wright  bersaudara dari Ohio pada 1896. Antara 1900 sampai 1902, mereka menguji satu rangkaian penerbangan pesawat terbang layang yang diawaki. Mereka memperhatikan pesawat mereka  sebagai model dari suatu pesawat terbang yang harus diarahkan oleh seorang pilot. Mereka membuat suatu pesawat brestuktur dua sayap dengan suatu bingkai kayu dan disebut sebagai the Wright Flyer.

Wright bersaudara menggerakkan pesawat itu  dengan mesin yang didinginkan air 12HP yang mengemudi dua baling-baling melalui alat rantai. Pada 17 Desember 1903 tercatat dalam sejarah penerbangan suatu pesawat lebih berat dari udara yang diawaki.Wilber mencakup 852 kaki pada hari itu.

Wright bersaudara  bekerja pada rancangan kedua dan memperbaikinya. Mereka menggunakan suatu mesin 16 HP di dalam Flyer 3 atau Penerbangan 3 yang terbukti untuk menjadi lebih kuat dibandingkan usaha pertama mereka. Di dalam uji ini, pesawat ini terbang melebihi jarak 34 mil di Dayton dan pada 5 Oktober 1905, berhasil mencatat daya tahan hingga 38 menit.

Ini merupakan upaya Wright bersaudara yang tak kunjung letih Saudara yang memenuhi impian Leonardo da Vinci abad XV tentang suatu pesawat terbang. Sebagai tambahan, upaya ini meletakkan pondasi bagi ilmu penerbangan (aeronotics) saat ini. 

sumber: 101 KREASI DAN TEMUAN BARU ( Roopan Gosain ) 

09 January 2011

Source menghubungkan Database


Berikut ini contoh source yang dibuat untuk program VB 6, VB.net, dan C. Source ini berdasarkan pengalaman penulis dalam membuat aplikasi. Jadi sudah teruji,heheheheeee (bangga).... Database yang digunakan bisa apa saja, tergantung Anda.. semoga bermanfaat bagi kalian...

Adapun contoh source bisa dilihat di bawah ini...
a. Source VB 6 untuk menghubungkan database
'Koneksi
Public cn As New ADODB.Connection
'Recordset
Public rs As New ADODB.Recordset
Public Sub koneksi(ByVal konek As ADODB.Connection)
sprovider = "provider =Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;"
db = "Data Source=" & App.Path & "\NAMA_DATABASE.mdb"
skon = sprovider & db
With konek
            .CursorLocation = adUseClient
            .Open skon
End With
End Sub

Public Sub Hubung_koneksi(sql_koneksi As String, c As ADODB.Connection, r As ADODB.Recordset)
With r
            .CursorType = adOpenStatic
            .LockType = adLockPessimistic
            .Source = sql_koneksi
            .ActiveConnection = c
            .Open
End With
End Sub

Source diatas digunakan jika menggunakan cara manual... Jika menggunakan ODBC bisa dilihat pada prosedur di bawah ini.

Public Sub koneksi(ByVal konek As ADODB.Connection)
Dim sprovider As String
sprovider = "DRIVER=MySQL ODBC 3.51 Driver;" & _
            "SERVER=localhost;" & _
            "DATABASE=NAMA_DATABASE;" & _
            "UID=root;" & _
            "PASSWORD=;OPTION=;STMT=;"
With konek
    .CursorLocation = adUseClient
    .Open sprovider
End With
End Sub

b. Source VB.net untuk menghubungkan database
Public stringConnection As String
Public MyDataSource As String
Public MyUserID As String
Public MyPassword As String
Public strConnectInformation As String

'==WITH ODBC NET============================
Public Sub Koneksi(ByVal uid As String, ByVal pass As String, ByVal dtbase As String, ByVal server As String)
'connect to MySQL server using MySQL ODBC 3.51 Driver
    conn = New ADODB.Connection
    conn.ConnectionString = "DRIVER={MySQL ODBC 3.51 Driver};" & _
        "SERVER=192.168.1.55;" & _
        "DATABASE=dt_sipkb;" & _
        "UID=root2;" & _
        "PASSWORD=root;" & _
        "OPTION=3;"
    Try
        conn.Open()
    Catch e As Exception
        MsgBox(e.Message)
    End Try
End Sub

c. Source C  untuk menghubungkan database
MYSQL *conn,*conn1;
MYSQL_ROW row;

void connect_dt(char *fl)
{ char *dtconfig[8],flg,port=0,flags=0,i,flgof=0;

      for (i=0;i<7;i++) {
            dtconfig[i]=(char *)calloc(101,sizeof(char));
      }

      conn=mysql_init(NULL);
      if (conn==NULL) {
            fprintf(stderr,"mysql_init() failed\n");
            flgconn=0;
      }
      else {
            printf("CONNECT TO MYSQL : SUCCESS!!!\n");
            flgconn=1;
      }

      flgof=open_file(dtconfig,fl,port,flags);
      printf("dtconfig:[%s] [%s] [%s] [%s]\n", dtconfig[0],dtconfig[1],dtconfig[2],dtconfig[3]);
      if (flgof) {
            flg=0;
      conn=mysql_real_connect(conn,dtconfig[0],dtconfig[1],dtconfig[2],dtconfig[3],port,dtconfig[5],flags);
 
            if (conn==NULL) {
                 fprintf(stderr,"CAN'T CONNECT TO DATABASE %s\nflgcon0
                            mysql_real_connect() failed:\nError %u
                            (%s)\n",dtconfig[3],mysql_errno(conn),mysql_error(conn));
                 flgconn=0;
            }
            else {
                 printf("CONNECT TO DATABASE %s : SUCCESS!!!\n",dtconfig[3]);
                 flgconn=1;
            }
       }  
       else {
             printf("something error in file %s or file %s NULL\n",fl,fl);
            flgconn=0;
       }
       mysql_close(conn);
       for (i=0;i<7;i++) {
            free(dtconfig[i]);
       }
}

Semua source di atas, dapat Anda kembangkan sesuai dengan kebutuhan Anda.. Jika ada pertanyaan silakan isi komentar ...